Terkadang kita bertanya di dalam hati, untuk apa Allah menciptakan alam semesta dan seluruh isinya ini?,  Langit, matahari, bulan, dan bintang-bintang yang bertaburan, untuk apa semua itu diciptakan Allah?  Lautan yang terhapar luas angin yang terkadang mendatangkan badai, gunung-gunung yang memuntahkan lahar, untuk apa semua itu tercipta?
Tata Surya

Kita yakin, dibalik semua penciptaan itu pasti terdapat hikmah yang tidak semuanya kita mengerti. Yang pasti, ciptaan-ciptaan Allah yang ada di alam semesta ini tak mungkin diciptakan tanpa tujuan tertentu. Allah tidak menciptakan segala sesuatu sia-sia karena tak ada perbuatan-Nya yang tidak mengandung makna.  Kita sering bertanya-tanya dalam hati karena kelemahan dan kerapuhan kita sebagai manusia yang pemahaman dan jangkauan pemikirannya sangat terbatas.

Terkadang kita juga bertanya-tanya tentang Tuhan. Padahal kita tau tak ada yang bisa memahami Esensinya. Itulah mengapa dikatakan : "Nama-na reqmanya di kenal, Atribut-Nya dipahami, dan Esensi-Nya ada." Dalam kalimat yang dipakai Khalifah Abubakar:  "Mengenal Esensinya berarti mengakui bahwa Esensi-Nya tidak dapat dikenal."

Tugas kita sebagai manusia adalah berkomitmen pada perjanjian kita dengan Tuhan, dan memohon kepada-Nya seperti berikut ini:

Engkau saja yang disembah. Kami tidak dapat memperoleh pengetahuan tentang Engkau, tetapi kami percaya bahwa Engkau adalah lebih dekat kepada kami ketimbang urat leher kami, Kami merasakan keberadaan-Mu dan kedekatan-Mu dalam hati kami yang terdalam melalui alam semesta, yang Engkau ciptakan dan buka bagi kami seperti seperti buku, dan melalui keselarasan yang indah dari bentuk-bentuk antar semua bagian dari ciptaan-Mu. Kami mulai mengetahui bahwa kami adalah adalah menyatu dengan seluruh dunia tajallil-Mu, dan karena itu jiwa kami tenang dan senang, da n hati kami menemukan kedamaian.

Kembali pada pertanyaan diatas, mengapa Allah menciptakan alam semesta. Ketika menganalisa isu ini, beberapa fakta harus di ingat. Kita membayangkan sesuatu dari perspektif manusia sedangkan Allah tidak. Kita bertindak karena kebutuhan atau keinginan sedangkan Allah tidak. Dengan kata lain, kita tidak dapat menghubungkan atribut dan motivasi manusia kepada Tuhan.

Alam semesta yang dihiasi dengan berbagai jenis keindahan dan seni adalah seperti surga tanpa akhir atau pameran yang di desain untuk menarik kita dan membuat kita bercermin. Diversitas dan hiasan nya yang luar biasa menakjubkan, melimpah ruahnya peristiwa dan kejadian, menghadirkan realitas tertentu pada indera dan pikiran kita. Realitas ini mengindikasikan keberadaan Zat yang mewujudkannya. Melalui fakta-fakta karya dan perbuatan-Nya kita mengenal Sang Pelaku serta Nama-nama-Nya, dan melalui Nama-nama ini kita mencoba mengenal sifat-sifat-Nya. Melalui doa dan permohonan dari hati kita yang paling dalam, kita berjuang untuk mengenal-Nya.

Pemahat besar dapat menciptakan, dari batu atau kayu, patung yang seperti hidup dan mengekspresikan perasaan yang paling lembut. Kita tidak tahu keahlian yang dimilikinya kemampuannya diungkapkan. Kita dapat menarik kesimpulan dari kemampuannya membuat atau dari proses pembuatan patung itu. Setiap potensi ingin mengungkapkan potensi tersembunyi didalam dirinya sendiri. Benih berjuang untuk tumbuh, sperma berjuang untuk bergabung dengan indung telur di rahim, dan gelembung yang mengawang berusaha untuk menjadi setetes air.

Semua keindahan di alam semesta memberitahu kan kita Nama-nama Tuhan. Setiap Nama, yang ditampilkan oleh apa yang sudah diciptakan, menerangi jalan kita menuju pengetahuan tentang Sifat-sifat Pencipta. Semua itu menstimulasi dan membangkitkan hati kita dengan tanda-tanda dan pesan-pesan-Nya yang dibawa ke indera kita.

Sang Pencipta ingin memperkenalkan diri-Nya sendiri kepada kita secara jelas dan utuh. Dia ingin menunjukkan kemegahan-Nya melalui keragaman dan keindahan ciptaan, kehendak dan keperkasaan-Nya melalui tertib dan harmoni alam yang luar biasa, Rahmat dan Rahim serta Berkah-Nya melalui karunia-Nya kepada segala sesuatu, termasuk keinginan dan kehendak kita yang paling rahasia. Dan dia mempunyai lebih banyak lagi Nama dan Sifat yang melalui semua itu, Dia ingin memperkenalkan Diri-Nya sendiri.

Kini pandangi tubuhmu yang ahsani taqwiim itu. Lalu lihatlah yang tampak oleh indera matamu. Matahari yang bersinar dan memberikan manfaat tiada terhingga bagi kehidupan, bulan dan bintang yang menerangi malam-malam yang gelap, angin yang berhembus, hamparan lautan yang mendatangkan aneka guna, gunung-gunung menjulang tinggi, hewan dan tumbuhan. Semua itu adalah bukti Keperkasaan dan Karya Besar-Nya yang tiada tertandingi!

Penulis : Muh. Ikhsan Malihat (Kabid Jurnalistik PMII Komisariat UNG)

Wallahul muwaffiq ilaa Aqwamit Thoriq
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.